Selasa | 6 Mei 2025
Luna Maya Gelar Prosesi Siraman Sakral di Bali, Gunakan Air dari Tujuh Mata Air yang Sarat Makna
Luna Maya melangsungkan prosesi siraman menjelang hari pernikahannya pada hari ini, Selasa (6/5/2025), di Bali. Acara yang penuh makna tersebut digelar secara tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga terdekat dan sahabat-sahabat terpilih. Dalam suasana yang hangat dan intim, prosesi siraman itu berlangsung dengan khidmat, memperlihatkan sisi personal dan spiritual dari perjalanan Luna menuju kehidupan baru sebagai seorang istri.
Salah satu aspek yang paling menarik perhatian dari prosesi ini adalah penggunaan air dari tujuh sumber mata air yang memiliki makna mendalam dan simbolis bagi Luna. Ketujuh mata air tersebut dipilih secara khusus, masing-masing mewakili bagian penting dari kehidupan dan perjalanan spiritual sang aktris. Hal ini terungkap melalui tayangan di kanal YouTube TS Media, di mana sang presenter menjelaskan asal-usul dan filosofi dari setiap sumber air yang digunakan.
Air pertama berasal dari rumah pribadi Luna Maya di Jakarta. Air ini menjadi lambang dari titik awal perjalanan hidupnya dan keseharian yang selama ini dijalani. Sebagai tempat bernaung dan tempat tumbuh, rumah tersebut merepresentasikan fondasi utama dalam kehidupannya.
Air kedua dikumpulkan dari rumah mendiang eyang dari pihak ayah Luna. Meskipun lokasi persisnya tidak disebutkan, air ini mengandung nilai-nilai luhur dari warisan keluarga dan membawa kenangan masa kecil yang penuh kasih dan pelajaran hidup. Ini menjadi simbol keterhubungan Luna dengan akar dan leluhurnya.
Sumber ketiga berasal dari kantor TS Media, perusahaan media yang turut mendukung karier Luna di era digital. TS Media bukan hanya tempat berkarya, tapi juga menjadi bagian penting dari transformasi dirinya sebagai figur publik yang relevan di tengah perkembangan zaman.
Air keempat berasal dari kediaman ibunda Luna Maya yang terletak di Desa Maya, Bali. Tempat ini menyimpan banyak memori keluarga dan juga menjadi ruang kontemplasi bagi Luna. Air ini membawa nuansa ketenangan dan kedekatan emosional dengan sang ibu.
Mata air kelima diambil dari Masjid Al Azhar, Jakarta. Air ini menjadi representasi spiritualitas dan doa yang menyertai setiap langkah Luna, sekaligus sebagai penyeimbang rohani di tengah kehidupan modern yang dijalaninya.
Air keenam bersumber dari lokasi akad nikah yang akan dilangsungkan di Ubud, Bali. Air ini melambangkan titik baru dalam hidupnya, yaitu pernikahan, dan menjadi simbol kesiapan untuk memasuki babak baru sebagai istri.
Terakhir, air ketujuh adalah air zamzam yang dibawa dari Tanah Suci. Air suci ini melambangkan berkah, kesucian, dan harapan akan kehidupan rumah tangga yang penuh rahmat dan lindungan Tuhan.
Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier sendiri akan digelar esok hari, Rabu (7/5/2025), secara tertutup di Bali. Dalam pernyataan resmi yang diterima media hari ini, pasangan tersebut menyampaikan permohonan untuk menjaga privasi mereka selama momen sakral ini berlangsung.
“Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas segala cinta, perhatian, dan doa baik yang mengalir seiring dengan perayaan pernikahan kami di Bali,” tulis mereka dalam pernyataan tersebut.
“Mohon pengertian dan terima kasih atas doa dan dukungannya,” tutup keduanya dalam rilis resmi yang dirilis Selasa (6/5/2025).
